Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan Riyadh siap melakukan pembicaraan dengan Teheran, tetapi tergantung pada Iran.
Lembaga negara yang kuat yang bekerja untuk kepentingan rakyat Lebanon sangat penting bagi reformasi yang diperlukan untuk menjamin masa depan politik dan ekonomi Lebanon.
Pada 2017, Arab Saudi bersama dengan Uni Emirat Arab (UEA) Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Doha dan memberlakukan blokade laut, darat dan udara di negara kaya gas itu.
Pangeran Faisal juga meminta komunitas internasional untuk memikul tanggung jawabnya di depan pelanggaran Israel.
Situasi yang meningkat antara Israel dan Palestina melanggar piagam PBB yang mengatur tidak dapat diterimanya akuisisi wilayah dengan kekerasan dan melarang segala ancaman terhadap perdamaian, keamanan, dan stabilitas internasional.
Pernyataan Pangeran Faisal telah menghancurkan harapan di Beirut akan solusi untuk memperdalam keretakan diplomatik dengan Riyadh, ketika Lebanon berjuang dengan kelumpuhan politik dan ekonomi yang runtuh.
Hubungan diplomatik kedua negara terputus selama tujuh tahun diperkirakan akan kembali terjalin.
Selama kunjungan Pangeran Faisal ke Republik Islam, beberapa langkah akan diambil terkait pembukaan kembali kedutaan Arab Saudi di Teheran.